Jumat, 14 Februari 2014

KERAJAAN GUARD



By : Rian Fadmala (XII IPA) Minggu, 9 Februari 2014

                Disuatu masa berdirilah sebuah kerajaan GUARD yang dipimpin oleh raja dan permaisurinya yang legendaris hingga kerajaan Guard bisa bertahan dalam masa-masa musnahnya kerajaan-kerajaan lain di luar sana akibat dari pembantaian dan liciknya sebuah kerajaan yang dihuni oleh mahluk-mahluk mengerikan yang ingin menguasai dunia, yaitu kerajaan GARKADA yang wilayahnya di selimuti oleh kegelapan dan mahluk-mahluk mengerikan. Mahluk-mahluk tersebut bertubuh aneh tak sewajarnya disebut manusia.
                Raja Darmos dan permaisurinya Zakia yang membawa peradaban di kerajaannya kerajaan Guard. Mereka memiliki seorang putra mahkota bernama Ratom Andres yang gagah perkasa dan seorang putri yang bernama Devira Oskia yang anggun. Kerajaan itu memiliki seorang perdana mentri yang gagah dan ahli dalam memimpin perang namanya Giant Guard. Dia jarang tidur karena ia berjiwa kesatria sejati. Ia mampu memimpin semua pasukan dalam kerajaan tersebut, dari pasukan pemanah, pasukan berpedang, pasukan berkuda, dan pasukan elit kerajaan sehingga kerajaan terjaga denagn aman. Seluruh rakyat keraaan tersebut lumayan menderita disebabkannya masa-masa peperangan.
                Suatu sore putri Devira berjalan-jalan di kebun belakang kerajaan. Suasana saat itu begitu aneh bagi Giant Guard yang sedang berfirasat buruk pada sore itu, ia sedang berjaga di menara kerajaan yang sangat tinggi dan indah. Tak biasanya pikiran aneh itu bias muncul dalam firasatnya, tiba-tiba terdengar suara teriakan “Tolong… Tolong…” terdengar nyaring dan keras. Dari puncak menara Giant berlari kencang menuruni menara. Setelah mencari beberapa lama tak tahu siapa yang berteriak di kebun belakang kerajaan. Ternyata putri Devira telah hilang… seluruh pasukan elit kerajaan ikut turun tangan mencari putri devira namun tak ditemukan setelah semalaman mencari. Esok harinya seluruh rakyat kerajaan Guard gempar dengan berita hilangnya putri Devira dan terdengar sampai pelosok-pelosok kerajaan. Putra mahkota dan perdana mentri diperintahkan untuk mencari putri mahkota  dengan membawa puluhan pasukan elit kerajaan
                Disebuah rumah yang sederhana hiduplah keluarga yang bahagia, terdirii dari putra sulung yang tampan bernama Natsu Yan dan putri bungsu yang jelita bernama Namie dari ayah dan ibu mereka yang sudah tua, mereka berdualah yang merawat orang tuanya jika mereka sakit. Ketika Ratom dan Giant beserta pasukan elit kerajaan yang mencari informasi sampai ke pelosok kerajaan dan sampailah mereka di rumahnya Natsu Yan yang juga mendengar berita hilangnya Putri Devira tersebut. Natsu bercerita bahwa tak lama ia melihat mahluk aneh yang keluar masuk dari sebuah bukit di hutan terlarang, Natsu sempat membuntuti mahluk-mahluk tersebut dan ternyata ada sebuah lorong yang tak diketahui oleh penduduk. Mendengar itu Giant curiga bahwa yang menculik putri Devira adalah para algojonya kerajaan Garkada. Dan dari itu Ratom mengajak Natsu Yan sebagai penunjuk jalan, Ratom sempat terpesona oleh Namie yang jelita.Setelah meminta izin pada adiknya Namie dan kedua orang tuanya  Natsu bersama seluruh perajurit berangkat  menuju hutan terlarang. Dalam perjalanannya Natsu Yan dan Ratom saling berbagi ceritaa hingga mereka bersahabat. Setelah beberapa hari melakukan perjalanan dari hutan terlarang menuju ke kerajaan Garkada melalui lorong rahasia tersebut mereka akhirnya kelaparan, namun yang ada adalah penjagaan gerbang yang ketat oleh pasukan Garkada.

Karena dalam keadaan kelaparan memaksa mereka mencuri makanan penjaga gerbang yang cukup banayak di balik tembok. Secara perlahan mereka mengendap-endap melewati monster penjaga yang sedang ketiduran, namun tak disangka mahluk itu menyadari keberadaan mereka dan mengejar mereka. Dalam malam yang gelap itu seluruh pasukan elit kerajaan Garkada dikerahkan untuk mencari penyusup yang sedang bersembunyi dalam kerajaan tersebut. Setelah pagi tiba Natsu mencoba melihat keadaan kerajaan musuh tersebut dan ternyata putri Devira sedang di ikat pada puncak menara tertinggi di kerajaan tersebut sebagai tumbal kegelapan. Giant menyarankan agar beraksi pada malam hari. Namun tak lama beraksi mereka pun ketahuan dan pengejaran oleh pasukan musuh tak terelakkan. Tak tahu sampai mana mereka harus berlari, namun akhirnya mereka terpojok juga dengan tebing maut yang tak pernah ada yang mengetahui kedalaman tebing tersebut, bahkan di kerajaan Garkada juga tak ada yang mengetahuinya.
 Setelah terkepung tak ada jalan keluar lain lagi, mereka barbalik arah dan ribuan monster-monster aneh mengepung mereka dari segala arah. Pasukan itu berhenti sejenak dan salah satu dari mereka mulai berbicara dan mengancam “jika kalian menyerah maka kalian akan baik-baik saja, namun jika kalian melawan maka kalian akan binasa” namun seluruh pasukan kerajaan Guard tak semudah itu percaya, apa lagi pada kerajaan Garkada yang terkenal licik. Dengan satu teriakan dari putra mahkota Ratom “serbu… !” maka peperangan terjadi malam itu. Tak sia-sia ketangguhan pasukan elit kerajaan Guard yang pantang menyerah, Giant menambah teriakan yang menggema “kita berperang untuk hidup… bikan berperang untuk mati…” semangat pasukan semakin meningkat, tebasan demi tebasan yang menumbangkan ratusan pasukan mahluk-mahluk aneh tersebut. Pedang yang berbenturan keras seakan menjadi instrument kesedihan dalam gelapnya malam itu. Percikan-percikan bunga api yang dihasilkan oleh benturan-benturan perang tersebut seakan menjadi sahabat dalam setiap peperangan para kesatria yang akhirnya mencincang baju-baju perang yang berlapis baja.
Jari kelingking ratom terpotong dan lengannya terluka parah namun tak mengubah semangatnya untuk ingin memenangkan peperangan tersebut. Seluruh pasukan saling melindungi satu sama lain sampai ujung titik darah penghabisan dan melindungi putra mahkota dari segala arah serangan musuh. Natsu yang ikut berperang sempat menyelamatkan Ratom yang hamper terbunuh oleh musuh, Ratom semakin melemah karena darah yang keluar dari lukanya terlalu banyak menetes. Karena kualahan melihat keadaan tersebut Natsu Yan tak kuat lagi melihat keadaan tersebut, ribuan musuh yang tak ada habisnya. Natsu kelihatan marah besar dan ia berteriak sangat keras “Aaaghh…” terdengar suara itu sampai ke seluruh penjuru kerajaan Garkada. Matanya memancarkan cahaya biru, perang itu hening seketika. Tiba-tiba petir-petir menyambar menara-menara kerajaan Garkada secara bergantian yang membelah langit dan menimbulkan ledakan besar. Tubuh Natsu Yan melayang dan cahaya itu memancar dari seluruh tubuhnya cahaya terang yang menyilaukan. Natsu berteriak semakin keras dan tak ada yang sanggup mendengar suaranya yang menggelegar. Ledakan besar terjadi di kerajaan tersebut hingga seluruh pasukan musuh musnah dan kegelapan di daerah kerajaan Garkada yang biasanya terselimuti kabut hitam tebal itu lenyap seketika karena ledakan tersebut.
Seluruh pasukan tak sadarkan diri, dating bantuan dari kerajaan untuk membantu pasukan yang luka-luka. Natsu terbangun dari tidurnya yang tak sadarkan diri setelah perang malam itu berakhir. Ia melihat putri Devira Oskia yang terlelap bersama adiknya Namie karena merawat Natsu dan Ratom yang sengaja di rawat bersebelahan. Memang sejak lama Natsu telah jatuh hati pada putri Devira namun rasa itu tetap terpendam karena posisi derajat yang berbeda. Perdana mentri Giant ikut dirawat di ruangan tersebut. Setelah sebulan berlaluseluruh lapisan masyarakat kerajaan Guard mendengar tentang akan di adakannya pernikahan antara Natsu Yan dengan putri Devira oskia dan akan menyusul putra mahkota Ratom dengan Namie. Mereka hidup bahagaia di lingkungan kerajaan Guard yang indah, penduduknya hidup damai, menara-menara yang indah menjulang tinggi ke atas langit. Dan di masa selanjutnya Natsu Yan adalah raja dalam kerajaan Guard didampingi permaisurinya Devira yang anggun.
Peta Kerajaan Guard & Kerajaan Garkada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Note Been..

Nurul Haramain NWDI Narmada

Recent Posts

Nurul Haramain